Ramalan Jayabaya Lengkap Pdf 14
Ramalan Jayabaya Lengkap Pdf 14
Ramalan Jayabaya atau Jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga. Ramalan Jayabaya berisi tentang perkiraan masa depan Nusantara, khususnya Pulau Jawa, yang meliputi berbagai aspek seperti politik, sosial, budaya, agama, dan teknologi. Ramalan Jayabaya juga mengandung pesan moral dan spiritual bagi generasi penerus bangsa.
Asal usul utama serat ramalan Jayabaya dapat dilihat pada kitab Musarar yang digubah oleh Sunan Giri Prapen, salah satu wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa. Kitab Musarar ditulis pada tahun 1618 Masehi dan berisi tentang kumpulan ramalan-ramalan yang dikatakan berasal dari Jayabaya. Kitab ini menjadi sumber utama bagi banyak pujangga Jawa yang kemudian menulis ulang atau menafsirkan ramalan Jayabaya dalam berbagai versi dan bahasa. Salah satu versi yang terkenal adalah Serat Jangka Jayabaya yang ditulis oleh Pangeran Wijil I dari Kadilangu pada tahun 1743 Masehi. Serat ini berisi 14 bait ramalan yang masing-masing terdiri dari empat baris. Serat ini juga dikenal dengan nama Ronggowarsito karena disalin oleh pujangga besar Keraton Surakarta, Ronggowarsito, pada abad ke-19.
Download Zip: https://vittuv.com/2w39nd
Berikut adalah isi dari Serat Jangka Jayabaya lengkap dengan terjemahan dan penjelasannya:
Bait
Terjemahan
Penjelasan
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.Tanah Jawa kalungan wesi.Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.Kali ilang kedhunge.Pasar ilang kumandhang.
Suatu hari nanti akan ada kereta tanpa kuda.Tanah Jawa akan dikelilingi oleh besi.Akan ada perahu terbang di langit.Sungai akan hilang arusnya.Pasar akan sepi pengunjungnya.
Ramalan ini menggambarkan perkembangan teknologi di masa depan, seperti mobil, kereta api, pesawat terbang, bendungan, dan globalisasi. Ramalan ini juga menunjukkan adanya perubahan sosial dan ekonomi yang berdampak pada kehidupan masyarakat Jawa.
Wong wadon iku jadi laki-laki.Laki-laki wadon ngaku-aku.Anak lanang isih tetep lanang.Anak wadon padha karo ibune.
Perempuan akan menjadi laki-laki.Laki-laki akan berlagak seperti perempuan.Anak laki-laki tetap menjadi laki-laki.Anak perempuan sama dengan ibunya.
Ramalan ini menggambarkan pergeseran peran gender di masa depan, dimana perempuan akan lebih berkuasa dan mandiri, sedangkan laki-laki akan lebih lemah dan bergantung. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kesetaraan antara anak perempuan dan ibunya.
Wong edan saged nguni-nguni.Wong waras kalah karo gila.Wong apik ditampik-tampik.Wong jahat mlayu sajroning bala.
Orang gila bisa bermimpi.Orang waras kalah dengan orang gila.Orang baik ditolak-tolak.Orang jahat lari bersama pasukan.
Ramalan ini menggambarkan keadaan moral di masa depan, dimana orang gila akan lebih berani dan berkreasi, sedangkan orang waras akan lebih takut dan pasif. Ramalan ini juga menunjukkan adanya ketidakadilan dan kekerasan yang menimpa orang baik, sedangkan orang jahat akan lolos dari hukum.
Wong wani mati ditahan-tahan.Wong wedi mati ngalap berkah.Wong sing bener ditindas-tindas.Wong sing salah mimpin nagara.
Orang yang berani mati ditahan-tahan.Orang yang takut mati mencari berkah.Orang yang benar ditindas-tindas.Orang yang salah memimpin negara.
Ramalan ini menggambarkan keadaan politik di masa depan, dimana orang yang berani mati akan dihambat dan dipenjara, sedangkan orang yang takut mati akan mencari keselamatan dan kemakmuran. Ramalan ini juga menunjukkan adanya penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang dilakukan oleh orang yang salah, sedangkan orang yang benar akan dianiaya dan dimarginalkan.
Jaman edan ora karuan.Konco dadi mungsuh, mungsuh dadi konco.Bapa karo putrane padha.Ibu lan anak padha wani rabi.
Zaman gila tidak karuan.Teman menjadi musuh, musuh menjadi teman.Bapak dengan putranya sama.Ibu dan anak sama-sama berani menikah.
Ramalan ini menggambarkan keadaan sosial di masa deput, dimana tidak ada lagi kepercayaan dan kesetiaan antara sesama manusia. Ramalan ini juga menunjukkan adanya perubahan nilai-nilai keluarga, dimana tidak ada lagi rasa hormat dan kasih sayang antara orang tua dan anak.
Jaman edan sak lawase.Akeh janji ora ditetepake.Akeh wong ngluruk tanpa bala.Akeh wong mati tanpa sebab.
Zaman gila sepanjang masa.Banyak janji tidak ditepati.Banyak orang menyerbu tanpa pasukan.Banyak orang mati tanpa sebab.
Ramalan ini menggambarkan keadaan zaman di masa depan, dimana tidak ada lagi kejujuran dan keteraturan dalam kehidupan. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kekacauan dan kematian yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak jelas penyebabnya.
Jaman edan akeh wong ngedan.Njaluk kaya tanpa ngunduh lungguh.Njaluk becik tanpa ngunduh laku.Njaluk sabar tanpa ngunduh ngerti.
Zaman gila banyak orang sombong.Minta kaya tanpa bekerja keras.Minta baik tanpa melakukan perbuatan baik.Minta sabar tanpa memahami makna sabar.
Ramalan ini menggambarkan keadaan mental di masa depan, dimana banyak orang yang ingin mendapatkan segala sesuatu tanpa mau berusaha dan bersyukur. Ramalan ini juga menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara perkataan dan perbuatan, serta antara harapan dan kenyataan.
Jaman edan akeh wong sugih.Sugih budi ora sugih harta.Sugih harta pada lali budi.Sugih pangkat pada lali pangkat.Sugih pangkat pada lali diri.
Zaman gila banyak orang kaya.Kaya budi tidak kaya harta.Kaya harta lupa budi.Kaya pangkat lupa pangkat.Kaya pangkat lupa diri.
Ramalan ini menggambarkan keadaan materi di masa depan, dimana banyak orang yang kaya secara batin tapi tidak kaya secara lahir, atau sebaliknya. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kesombongan dan ketidakpedulian yang ditunjukkan oleh orang-orang yang kaya harta atau kaya pangkat terhadap sesama manusia dan terhadap diri sendiri.
Jaman edan akeh wong alim.Alim ilmu ora alim amal.Alim amal pada ngaku-ngaku.Alim ngaku pada ngaku alim.
Zaman gila banyak orang alim.Alim ilmu tidak alim amal.Alim amal berlagak-lagak.Alim berlagak mengaku alim.
Ramalan ini menggambarkan keadaan agama di masa depan, dimana banyak orang yang alim secara ilmu tapi tidak alim secara amal, atau sebaliknya. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kepura-puraan dan kesombongan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang alim amal atau alim berlagak terhadap sesama umat dan terhadap Tuhan.
Jaman edan akeh wong pinter.Pinter ngomong ora pinter nglakoni.Pinter nglakoni pada ngarep-arep.Pinter ngarep pada ngarep pinter.
Zaman gila banyak orang pintar.Pintar berbicara tidak pintar melaksanakan.Pintar melaksanakan mengharap-harap.Pintar mengharap mengharap pintar.
Ramalan ini menggambarkan keadaan intelektual di masa depan, dimana banyak orang yang pintar secara lisan tapi tidak pintar secara perbuatan, atau sebaliknya. Ramalan ini juga menunjukkan adanya ketamakan dan ketidakpuasan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang pintar melaksanakan atau pintar mengharap terhadap hasil dan penghargaan.
Jaman edan akeh wong sakti.Sakti badan ora sakti ati.Sakti ati pada ngalah-ngalah.Sakti ngalah pada ngalah sakti.
Zaman gila banyak orang sakti.Sakti badan tidak sakti hati.Sakti hati bersikap rendah hati.Sakti rendah hati mengalahkan sakti.
Ramalan ini menggambarkan keadaan spiritual di masa deput, dimana banyak orang yang sakti secara fisik tapi tidak sakti secara batin, atau sebaliknya. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh orang-orang yang sakti hati atau sakti rendah hati terhadap kekuatan dan tantangan.
Jaman edan akeh wong suci.Suci lahir ora suci batin.Suci batin pada isin-isin.Suci isin pada isin suci.
Zaman gila banyak orang suci.Suci lahir tidak suci batin.Suci batin malu-malu.Suci malu-malu malu suci.
Ramalan ini menggambarkan keadaan moral di masa deput, dimana banyak orang yang suci secara lahir tapi tidak suci secara batin, atau sebaliknya. Ramalan ini juga menunjukkan adanya kerendahan hati dan ketulusan yang ditunjukkan oleh orang-orang yang suci batin atau suci malu-malu terhadap dosa dan kesalahan.
Jaman edan akeh wong becik.Becik pangucap ora becik panglaku.Becik panglaku pada ngapusi.Becik ngapusi pada ngapusi becik.
Zaman gila banyak orang baik.Baik ucapan tidak baik perbuatan.Baik perbuatan berbohong.Baik berbohong berbohong baik.
Ramalan ini menggambarkan keadaan etika d